Rabu, 29 Desember 2010

Weekly Learning Log

Weekly Learning Log
(Materi-materi Jurnalistik)

Selama satu semester mengikuti perkuliahan pada mata kuliah Pendidikan Jurnalistik, saya dan teman-teman banyak memperoleh info serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan Jurnalistik.
Kita diajarkan tentang Kode Etik Jurnalistik;
 FILOSOFI DASAR:
Ø    Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB.
Ø    Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Pada Pasal 1  yang berisikan bahwa Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Yaitu:
Pasal 2 Yang berisikan bahwa Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik.  Yaitu:
Pasal 3 yang berisikan bahwa Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.  Yaitu:
Pasal 4Yang berisikan Bahwa Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. Yaitu:
Pasal 5 yang berisikan bahwa Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
Pasal 6 yang berisikan bahwa Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
Pasal 7 Yang berisikan  bahwa Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai dengan kesepakatan.
Pasal 8 yang berisikan bahwa Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
Pasal 9 yang berisikan bahwa Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
Pasal 10 yang berisikan  Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
Pasal 11 yaitu: Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.

Penilaian akhir atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan Dewan Pers.
Sanksi atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan oleh perusahaan pers.



Pada Pertemuan berikutnya kita diajari tentang cara menulis berita, cara menulis berita tidaklah sulit, sebelum bapak Anwar lebih lanjut menjelaskan tentang apa itu berita, kita di ajarti untuk membuat berita, dengan menulis 100 kenyataan yang ada di sekitar kita, kemudian beliau menjelaskan aturan mainnya yaitu Gunakan panca indera untuk mengamati ruangan gedung dan acara ini:
n    Saya akan berinteraksi dengan peserta, catat nama, jawaban, dan perhatikan.
n    Catat fakta-fakta apa saja yang Anda rasakan dari pengamatan, saya berinteraksi, dan pengetahuan dasar Anda.
n    Kumpulkan semua fakta itu di kertas kosong yang Anda pegang.
n    Makin banyak fakta makin bagus.

Apa itu Berita?
Berita merupakan Kumpulan dari fakta-fakta nyata  yang berisikan tentang Informasi utuh dan komprehensif, yang didalamnya terdapat  unsur 5 W 1 H.
Bagaimana Membuat Berita?
n    How to get  yaitu Mencari dengan wawancara, Mencari dengan pengamatan, Mencari angka-angka kuantitatif  dan Memaksimalkan knowledge asset
n    How to comphare  Yaitu Memilah berdasarkan angle dan Menyatukan menjadi satu bahasan.
n    How to write  yaitu Wajib ada 5 W 1 H, Menulis berita = bercerita , Gunakan bahasa sehari-hari dan mengalir, dan Ada lead (kepala berita).
n    How to expose yaitu
Macam-macam berita:
n    Strait news
n    Features (personal feature, dramatik feature, adventure feature, investigation feature)
n    Depth news
Ciri Bahasa Berita:
n    Lugas, Artinya, tulisan tidak dibumbui bunga-bunga bahasa, tidak menggunakan kata-kata berkias yang muluk-muluk .
n    Singkat , yaitu Bahasa yang lugas menghasilkan bahasa yang singkat, tidak bertele-tele atau berbelit-belit. Kalimat yang digunakan pendek-pendek. Sebuah kalimat yang baik tidak lebih dari 20 kata. Kalimat yang panjang akan sulit dipahami.
n    Mudah dipahami
n    Masuk Akal
n    Menarik
n    Tidak bermakna ganda, maksudnya tidak menimbulkan banyak penafsiran.
n    Hemat
Pada pertemuan berikutnya kita diajari tentang Manajemen Lembaga Media  Pada manajemen lembaga ini terdapat tiga komponen pokok yang terkait didalamnya yaitu:
n    Manajemen Redaksi
Manajemen Redaksi mempunyai tugas dan tanggungjawab, diantaranya yaitu:
Perencanaan:Mengatur roda keredaksian sebagai produsen konten mediaInformasi utuh dan komprehensif.
Pengorganisasian: yaitu Mengatur irama kerja organisasi redaksi.
Kontrol yaitu Menjaga standar mutu produk redaksi.
Evaluasi: yaitu Mengevaluasi pekerjaan tim redaksi
TIM REDAKSI Yaitu:
v    Pemimpin redaksi
v    Redaktur Pelaksana
v    Redaktur
v    Koord Liputan
v    Wartawan
v    Pracetak
n    Manajemen Isu
Bertugas Merencanakan konten tulisan pada kurun waktu tertentu.
Membangun Isu:
1.    Isu besar = tujuan besar.
2.    Isu lebih besar menutupi isu besar.
3.    Isu besar terpolarisasi isu-isu kecil.
4.    Isu besar diganggu isu-isu kecil
n    Manajemen Perusahaan
Pada Pertemuan Berikutnya kita juga diajarai tentang Manajemen Isu:
Apa itu Manajemen Isu?
n    Manajemen adalah proses untuk mengorganisasi secara efektif, efisien, dan optimal dengan menggunakan dan memanfaatkan semua resources.
n    Manajemen isu: proses untuk mengorganisasi secara efektif, efisien, dan optimal dengan menggunakan dan memanfaatkan semua resources.
Bagaimana Membangun Manajemen ISu?
n    Isu besar dibuat untuk tujuan besar
n    Isu lebih besar menutup isu besar
n    Isu besar dipolarisasi isu-isu sedang.
n    Isu besar diganggu isu-isu baru
Konstruksi Isu:
n    Creative thinking
n    Show
n    Making
Creative Thinking:
n    Menentukan objek isu
n    Mencari NAGA
n    Membuat NAGA
n    Menjual NAGA
Show:
n    Menunjukkan sisi menarik
n    Membuat press release
n    Menunjukkan isu
n    Mencari sasaran timing isu.
Make Isu
n    Membuat grand desain isu
n    Membuat sub isu
n    Menentukan sumber
n    Membuat sasaran isu
Selain itu semua kita juga secara langsung diajak untuk bersama-sama mengunjungi Radar Malang, agar kita tahu bagaimana berita itu di Proses dan mengenal secara langsung manajemen lambaga media beserta mengamati tugas dan tanggung jawab masing-masing komponen secara langsung.
Kita juga secara langsung diajak untuk belajar secara langsung bagaimana proses mencetak berita di media masa di Temprina yang tidak hanya  mencetak Koran  jawa pos, radar malang melainkan juga buku-buku dan majalah.

PENGANTAR BLOG

Bismillahirrahmanirrahim
Tiada kata yang lebih indah selain ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah- Nya sehingga saya dapat membuat Blog ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Blog ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Pendidikan Jurnalistik yang mana tugas ini merupakan tugas akhir semester. Atas bantuan berbagai pihak Blog ini dapat terselesaikan. Oleh karena hal tersebut penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada pihak- pihak tersebut. Khususnya kepada bapak Khoirul Anwar, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Jurnalistik yang telah memberikan bimbingannya, dan teman- teman kelas F jurusan Pendidikan Agama Islam.
Akhirnya penulis berharap agar Blog ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak. Namun kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan agar Blog ini lebih baik di waktu yang akan datang.

DAKWAH

Dakwah islam dalam berbagai bentuknya telah mengantarkan islam sebagai agama universal yang mudah dan cepat bisa diterima di berbagai belahan dunia, tidak dapat dipungkiri bahwa penyebaran agama Islam ke seluruh antero dunia adalah karena adanya proses dakwah Islam yang dilakukan oleh para ulama’ dan individu-individu muslim sebagai juru dakwah.
Selama ini, karena tema dan cangkupan dakwah yang disampaikan para juru dakwah selama ini hanya berkisar dalam masalah-masalah Hablun minallah (hubungan vertikal) masalah ukhrawi belaka; syahadat, shalat, puasa, haji, dan tema-tema ritualkeagamaan lainnya. Sementara tema dakwah Islam lainnya, yaitu; Hablun minannas (hubungan horizontal) tidak banyak disinggung. Padahal sebenarnya cakupan atau tema dakwah sangatlah luas. Masalah-masalah kepentingan umat adalah bagian dari tema dakwah Islam, misalnya demokrasi, masalah peningkatan sumber daya umat, masalah peningkatan ekonomi, etos kerja dan lain-lain. Hal ini jarang disinggung dalam bahasan-bahasan materi dakwah, sehingga dakwah seakan tidak berpijak di bumi tetapi mengangkasa.
Dalam hal ini, diperlukan suatu pemahaman dakwah secara komprehensif sehingga dakwah tidak kehilangan makna yang hakiki, tetapi mengena dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Dari sinilah perlunya melihat dakwah dari berbagai dimensi. Karena pada dasarnya dakwah adalah aktifitas mengubah masyarakat menjadi lebih baik dalam berbagai persoalan agar sesuai dengan ajaran Islam. dalam rangka dakwah islamiyah, kita harus mampu berdialog dengan kebudayaan modern dan secara aktif mengisinya dengan substansi dan nuansa-nuansa islami.
Memahami dakwah dan jihad (berjuang di jalan Allah) merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu kita harus dapat memahami hakikat dakwah dan hal-hal yang terkait dengan dakwah dan jihad.
Dalam Dialog internasional tentang dakwah Islam dan Misi Kristen pada tahun 1976, Ismail Raji Al-Faruqi dari Universitas Temple Philadelphia, USA, merumuskan sifat-sifat dasar dakwah sebagai berikut:
1.
Dakwah bersifat Persuasif.
2.
3.
4.
5. Dakwah adalah Rational intellection.6. Dakwah adalah rational necessary (Ajaran Rasional).
Dakwah bukan prabawa psikotropik.
Dakwah adalah Anamnesis, yakni berupaya mengembalikan fitrah manusia.
Dakwah ditujukan kepada pemeluk Islam dan non-Islam.
Fungsi Dakwah diantaranya yaitu Islam dapat tersebar ke seluruh penjuru dunia. Tanpa dakwah, umat islam dapat kehilangan arah. Dengan dakwah, umat Islam menjadi saudara. Dengan demikian kita dapat membuat pernyataan bahwa kehidupan seseorang ditentuka oleh keyakinannya, sedangkan keyakinan itu ditentukan oleh pengetahuannya. Lebih khusus umat Islam ditentukan oleh keagamaannya; sementara keagamaanya ditentukan oleh pengetahuan agamanya; dan pengetahuan agamanya tergantung pada dakwah.
Orang-orang nonmuslim yang mencemooh Islam atau Umat Islam yang menindas saudaranya sendiri dikarenakan salah dalam memahami Islam. Kesalahan ini akibat tidak adanya dakwah atau dakwahnya salah.
Secara umum dakwah Islam dapat dikategorikan kedalam tiga macam, yaitu:
1.
Dakwah yang dilakukan melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramh-ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan lain-lain.
2.
Dakwah dengan perbuatan nyata dimana aktifitas dakwah dilakukan dengan melalui keteladanan dan tindakan amal nyata.
3.
Dakwah melalui tulisan yang dilakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku, maupun internet.

Dakwah bil Qalam
Dakwah bil Hal
Dakwah bil Lisan

Ziarah Kubur


Semua tingakan tersebut adalah mungkar. Sebagian darinya ada yang makruh, dan ada pula yang haram, dan sebagian lagi termasuk perbuatan syirik dan kufur sepenuhnya.
Dalam hubungan ini, kami terangkan bahwa ziarah kubur itu sunah asalkan bebas atau lepas daripada semua kemungkaran, sebagaimana yang disebutkan di atas. Nabi saw. bersabda (yang artinya), "Berziarah ke kubur dan janganlah bertutur kata yang tidak patut." (HR Ibnu Majah, Nasai, Ahmad). Artinya, janganlah bertutur yang tidak layak, seperti meratap dengan teriakan-teriakan, meminta-minta, dan sebagainya.
Hadis lainnya, "Berziarahlah ke kubur, karena kubur mengingatkan kamu kepada akhirat." (HR Ibnu Majah).
Imam Muslim ketika meriwayatkan dalam sahihnya dari Aisyah r.a. berkata, "Pada suatu saat di larut malam Rasulullah saw. keluar dari rumahnya menuju ke Baqi' (kuburan di Madinah) dan bersabda 'Assalamu'alaikum wahai orang-orang mukmin, pasti datang apa yang dijanjikan dan ditentukan kelak, dan kami insya Allah menyusul kalian di belakang. Ya Allah, ampunilah penghuni Baqi' al-Gharqad'." (HR Muslim). Dinamakan Baqi' al-Gharqad karena di situ ada tanaman al-ghorqad, sejenis tumbuhan yang tangkainya banyak dan berduri, bisa digunakan sebagai pagar.
"Saya minta izin kepada Allah untuk memohonkan ampunan bagi ibuku. Allah tidak memberikan izin. Dan aku minta izin untuk berziarah ke kuburnya. Allah mengizinkan. Berzirahlah kalian ke kubur karena hal demikian akan mengingatkan kalian kepada mati." (HR Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah).
"Allah melaknat wanita-wanita yang selalu berziarah ke kubur." (HR Ibnu Majah, Turmuzi, Ahmad, Al-Hakim). Hadis ini ditujukan secara khusus kepada kaum wanita karena mereka berziarah bukan untuk melunakkan hati, mengingat kelemahan akal, sebagai sifat pembawaan mereka, tetapi untuk bertawasul dan meminta berkah dari penghuni kuburan sesuai dengan praktik yang berlaku. Laknat di sini berarti larangan yang merupakan peringatan keras, tetapi bukan kutukan.
Hadis tersebut diperjelas dengan hadis berikutnya, "Allah melaknat wanita-wanita yang senantiasa berziarah ke kubur dan mendirikan masjid di atasnya serta memasangi lampu-lampu." (HR Abu Dawud, Nasai, Al-Hakim, Ahmad).
Kami juga telah mengatakan bahwa duduk-duduk di atas kuburan dan salat di atasnya atau menghadap ke arahnya serta mendirikan masjid (tampat peribadatan) di atasnya, semua itu termasuk perbuatan mungkar. "Sesungguhnya umat sebelum kamu telah biasa menjadikan kuburan sebagai masjid (tempat peribadatan). Janganlah kamu jadikan kuburan itu sebagai masjid (tempat peribadatan). Saya melarangmu dari perbuatan yang demikian." (HR Muslim).

Rasulullah keluar dari rumahnya menuju kuburan. Di sana beliau mengucapkan, "Assalamu'alaikum para penghuni tempat bersemayam orang-orang mukmin, dan kita insya Allah menyusulmu kemudian." (HR Muslim, Abu Dawud).
"Allah mengutuk orang-orang Yahudi dan Nasrani yang menjadikan kubur nabi-nabi mereka sebagai masjid atau tempat peribadatan (dalam rangka memperingatkan untuk menjauhi apa yang mereka perbuat)." Berkata Aisyah, "kalau tidak karena itu, akan dibangun kubur Rasulullah saw., tetapi aku takut kubur itu akan dijadikan masjid (tempat peribadatan). HR Bukhari, Muslim, Ahmad).
Imam Muslim telah meriwayatkan dari Hayyan bin Husain yang diberi julukan Abi Hayyaj bahwa Ali bin Ani Thalib berkata kepada Abi Hayyaj, "Ingatlah engkau, aku beri tugas sebagaimana aku ditugaskan Rasulullah saw., yaitu agar setiap kali menjumpai patung, hendaklah Anda tumbangkan, dan setiap kali menjumpai kuburan yang ditinggikan, hendaklah Anda tarakan." (HR Muslim, Abu Dawud, Turmuzi, Nasai, dan Ahmad).

Dari sahabat Jabir, Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. melarang mengapur kuburan atau mendirikan bangunan lain di atasnya, ataupun membuat tulisan. (HR Muslim, Abu Dawud, Nasai, dan Ahmad).
Aisyah r.a. berkata, "Telah disampaikan kepada Rasulullah di saat beliau sedang sakit sebelum wafatnya, sifat dan gambar gereja di Habasyah (Ethoipia), lalu beliau mengangkat kepalanya dan bersabda, 'Mereka itu adalah kaum jika di antara mereka ada seorang yang saleh meninggal dunia, maka dibangunkan masjid (tempat peribadatan) di atas kuburnya dan dihias dengan lukisan dan patung-patung. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah'." (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
"Mudah-mudahan Allah memusnahkan orang-orang Yahudi yang menjadikan kuburan nabi-nabi sebagai masjid (tempat peribadatan)." (HR Bukhari, Muslim, Ahmad).
Dari sahabat Jabir r.a. bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. melarang duduk-duduk di atas kuburan dan mengapurnya atau membangun di atasnya. (HR Muslim, Abu Dawud, Turmuzi, Nasai, dan Ahmad).
"Seseorang lebih baik duduk di atas bara api hingga terbakar bajunya lalu menembus kulitnya daripada duduk di atas kubur." (HR Muslim, Abu Dawud, Nasai, dan Ibnu Majah.

"Janganlah kamu duduk-duduk di atas kubur dan jangan pula salat (menghadap) kepadanya." (HR Muslim, Abu Dawud, Turmuzi, Nasai, dan Ahmad).
Adapun yang dimaksudkan dengan duduk-duduk di atas kuburan seperti yang disebutkan dalam hadis-hadis di atas adalah duduk dengan tujuan meminta berkah, meminta kesembuhan, memohon doa, dan semacamnya. Ini jelas terlarang. Namun, jika duduk-duduk dengan tidak membaca bacaan atau niat sebagai suatu peribadatan, tetapi sekadar beristirahat sambil menanti penyelesaian pemakaman atau pada saat mendengarkan wejangan kepada hadirin, semua itu diperbolehkan, berdasarkan riwayat Al-Barra' yang mengatakan, "Kami bersama Rasulullah saw. di suatu pelayatan jenazah sampai ke kuburan hingga dimaksudkan si mayit ke liang kubur, kemudian beliau duduk, maka duduklah kami di sekitar beliau." (HR Abu Dawud). Imam Bukhari telah meriwayatkan juga apa yang menguatkan hal tersebut di atas.
Mengenai beridiri sejenak setelah pemakaman usai, lalu mendoakan si mayit agar imannya teguh, sangat dianjurkan oleh Rasulullah seperti dikatakan dalam sabdanya, "Berdoalah kemu kepada Allah untuk si mayit karena sekarang ia sedang ditanya oleh malaikat."

Membaca Alquran di atas kuburan ketika melakukan ziarah tidak termasuk syariat yang diperintahkan. Hadis-hadis yang menyangkut hal itu adalah lemah (dhaif), bahkan palsu (maudhu'). Hadis-hadis seperti itu antara lain: "Barang siapa berziarah ke makam orang tuanya atau salah satu darinya pada hari Jumat lalu membaca surah Yasin di atasnya (kuburnya), ia diampuni dosanya." (HR Ibnu Adi dalam Al-Kamil, dan Dia lemah). Juga, hadis Thabrani yang diriwayatkan Abdurrahman bin Alaa' dari Lajjaj dari ayahnya, ia mengatakan, berkata Lajjaj kepadaku, "Wahai anakku, jika aku mati, kuburlah aku. Jika engkau hendak meletakkanku dalam (ling) kubur, berucaplah: 'Bismillaah 'alaa millati rasuulillaah' kemudian timbunlah dengan tanah dan bacalah di atas kepalaku permulaan surah Al-Baqarah dan akhirnya. Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah bersabda begitu."
Adapun menyiram kuburan dengan air, hal itu diperbolehkan, berdasarkan riwayat Ibnu Majah dari Abi Rafi' yang mengatakan, "Rasulullah saw. mengangkat sambil menurunkan jenazah Saad bin Muadz ke liang kuburnya dan menyiramnya dengan air." Menurut Ahmad Salim Mahfudz (penerjemah), menurut Sunan Ibnu Majah jilid 1 hlm. 495, sesuai dengan buku Az-Zawaaid bahwa perawi hadis tersebut Mandal bin Ali lemah (dhaif) sedangkan Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi' telah disepakati atas kelemahannya.
Yang jelas terlarang dan termasuk perbuatan mungkar adalah mengadakan upacara atau perayaan dan memohon berkah di sekitar kuburan. Bersabda Rasulullah saw., "Janganlah kamu jadikan kuburku tempat perayaan, dan janganlah kamu jadikan rumah kamu seperti kuburan, berselawatlah kamu kepadaku di mana kamu berada, karena sesungguhnya selawatmu sampai kepadaku." (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Telah disinggung, tawasul dan permohonan syafaat kepada orang-orang mati termasuk hal yang mungkar, karena perbuatan itu bukan berasal dari Rasulullah saw. dan tidak pula seorang dari khulafaurasyidin maupun dari salah seorang di antara para imam mujtahidin.
Tawasul dan syafaat itu tidak pernah dilakukan, baik kepada Nabi saw. maupun kepada lainnya, karena perbuatan tersebut termasuk mengada-ada dalam agama, dan setiap yang diada-adakan dalam agama adalah bidah. Bidah adalah tindakan menyesatkan, yang di akhirat akan diganjar dengan azab neraka. Allah SWT berfirman (yang artinya), "Janganlah kamu melampui batas dalam agamamu." (4: 171).
Demikian juga sabda Rasulullah saw., "Barang siapa yang mengada-ada dalam urusan kami yang bukan dari Islam, maka perbuatannya itu tertolak (tidak diterima)."
Tentang tawasul dan permintaan syafaat sebagai termaksud di atas telah diriwayatkan dalam banyak hadis dan atsar yang membolehkan hal itu, namun tiada satu pun yang sah, seperti:
- hadis orang buta yang diriwayatkan As-Sudi as-Shaghir al-Kadzdzab (pendusta);
- hadis tawasul Adam a.s. kepada Nabi saw.;
- hadis jika kalian mempunyai hajat, mohonlah kepada Allah dengan keudukanku;
- hadis: "Allaahumma yaa Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan hak orang-orang yang bermohon kepada-Mu. Semua hadis itu tidak ada satu pun yang sah. Bila di antaranya terdapat yang sah, maka yang dimaksud pada hakikatnya adalah tawasul dengan amalan-amalan (yang baik) dan bukan dengan orang-orang (yang dikultuskan).
Demikian juga mengenai hadis: "Jika kalian memohon kepada Allah, maka bermohonlah kepada-Nya dengan kedudukanku, karena kedudukanku di sisi Allah besar." Hadis ini palsu. Para pendusta telah menghubung-hubungkan atau menisbatkan (fatwa yang membolehkan tawasul) pada Imam Malik, dan ini dusta belaka.
Maka, barang siapa bertawasul berharap pada rida Allah, hendaklah dilakukan melalui ketaatan menjalankan perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya, serta menjauhi semua yang dilarang dan menghindarkan diri dari mengikuti hawa nafsu lewat ibadah yang tidak diizinkan Allah.

Bernazar dengan menyembelih ternak di atas kuburan, dengan mengaitkannya dengan si mayit jelas perbuatan syirik dan kufur secara terang-terangan. Hal ini telah menjadi kesepakatan para imam. Peribadatan serupa ini sekali-kali tidak boleh dilakukan kecuali untuk Allah.

Sumber: Diadaptasi dari majalah Info Al-Irsyad, Edisi 76, Tahun ke-7, Januari 2005, artikel ini diadaptasi dari Al-Masaail ats-Tsalaats, Syekh Ahmad Soerkati al-Anshari.
Ziarah kubur hukumnya sunah bila tujuannya untuk melunakkan hati saat melihat dan mengingatkan diri peziarah itu pada akhirat. Syaratnya tidak boleh dibarengi dengan sesuatu perbuatan mungkar. Misalnya, meratapi, membakar dupa, memberi lampu, memohon sesuatu kepada si mayit, meminta syafaat, berkat, dan tawasul untuk menyampaikan sesuatu hajat atau keperluan dengan bersumpah, demi kehormatan dan pndekatan para penghuni kubur di sisi Allah. Atau, duduk-duduk, membuat masjid, dan membaca-baca di atasnya, menyembelih hewan dengan niat taqarub atau nazar untuk kuburan dan sebagainya.

AGAMA DAN KONFLIK

Agama adalah suatu ciri kehidupan sosial manusia yang universal dalam arti bahwa semua masyarakat mempunyai cara-cara berpikir dan pola-pola perilaku yang memenuhi syarat untuk disebut agama. Banyak dari apa yang berjudul agama termasuk dalam superstruktur; agama terdiri atas tipe-tipe symbol, citra, kepercayaan, dan nilai-nilai spesifik dengan mana makhluk manusia menginterpretasikan eksistensi mereka. Akan tetapi, karena agama juga mengandung komponen ritual, maka sebagian agama tergolong juga dalam struktur social.
Para ahli teori fungsional telah menekankan sumbangan yang diberikan oleh Agama demi kesinambungan masyarakat, khususnya yang tidak disengaja oleh pelaku manusia yang terlibat. Fungsi laten yang positif hanya menunjukkan salah satu pengaruh agama terhadap masyarakat. Para Sarjana, lainnya, para ahli sejarah dan filosof sosial misalnya, menunjukkan bahwa agama sering mempunyai efek negatif terhadap kesejahteraan masyarakat dan individu. Isu-isu keagamaan menjadi salah satu masalah penyebab perang, keyakinan agama sering menimbulkan sikap tidak toleran, loyalitas agama hanya menyatukan beberapa orang tertentu dan memisahkan yang lainnya.
Sebagaimana dinyatakan oleh Jonathan Swift, yang sebenarnya pengurus gereja Anglikan; "kita mempunyai cukup Agama hanya untuk membuat kita membenci, namun tidak cukup untuk membuat saling mencintai". Sekarang kita harus memberikan perhatian pada kekaburan fungsi dan fungsi negatif (Disfungsi) agama dalam hubungannya dengan masyarakat dan individu.
Agama dengan cara yang rumit dapat terjalin dengan unsur-unsur lain dalam masyarakat. Gagasan keagamaan dan nilai-nilainya sebagian dipengaruhi oleh asal-usul kelompok social, mereka mengungkapkan kebutuhan, cara berfikir, perspektif pada dunia lapisan social yang demikian. Tetapi bila mereka telah mapan sebagai unsure-unsur kebudayaan dan diajarkan sebagai system kepercayaan suatu agama, maka mereka mempunyai pengaruh yang bisa membentuk nilai dan motivasi manusia. Jadi agama sekaligus dipengaruhi dan mempengaruhi kondisi sosial. Bisa sebagai sebab maupun sebagai akibat.
Saling jalin yang rumit antara agama dengan masyarakat ini mempunyai implikasi penting bagi studi agama. Dengan berkembangnya organisasi agama tertentu, badan-badan keagamaan itu sering menjadi organisasi formal dan mengembangkan struktur-struktur birokrasi. Berbagai kendala konflik, dan dilema fungsional yang umum dijumpai pada organisasi formal lainnya juga bisa ditemukan dalam organisasi keagamaan formal. Sebab kelompok keagamaan sering merupakan juga kelompok etnis, maka pengkajian berbagai masalah penting mengenai hubungan antara kelompok ini dengan masyarakat umum dan diantara kelompok itu sendiri sama efektifnya dengan pengkajian masalah konflik etnis, asimilasi, dan mobilitas social. Sebuah buku seperti Protestan and Catholic, karya Kenneth Underwood, menunjukkan bahwa studi hubungan antara dan di antara kelompok-kelompok keagamaan dalam suatu masyarakat mencakup pengkajian banyak unsur-unsur yang secara umum ditemui dalam hubungan antar kelompok dan konflik kelompok, walaupun dalam kasus ini mereka mendapatkan pusat perhatiannya pada unsure agama.
Faktor- faktor Konflik Sosial Ditinjau dari Aspek Agama.
Setiap agama selalu membawa misi kedamaian dan keselarasan hidup, bukan saja antar manusia, tetapi juga antar sesama makhluk Tuhan. Di dalam terminologi Al-Qur’an, misi suci ini disebut rahmah lil alamin (rahmat dan kedamaian bagi alam semesta). Namun dalam tataran historisnya misi agama tidak selalu artikulatif. Selain sebagai alat pemersatu sosial, agamapun menjadi unsur konflik tulisan Afif Muhammad dijelaskan bahwa, "agama acapkali menampakkan diri sebagai sesuatu yang berwajah ganda" Hal ini sama dengan pendapat Johan Efendi yang menyatakan "Bahwa agama pada suatu waktu memproklamirkan perdamaian, jalan menuju keselamatan, persatuan, dan persaudaraan. Namun, pada waktu yang lain menampilkan dirinya sebagai sesuatu yang dianggap garang dan menyebar konflik. Bahkan tidak jarang dicatat dalam sejarah menimbulkan peperangan. Konflik sosial yang berbau agama bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Adanya Klaim Kebenaran (Truth Claim)
2. Adanya Pengkaburan Persepsi antar Wilayah Agama dan Suku
3. Adanya Doktrin Jihad dan Kurangnya Sikap Toleran dalam Kehidupan Beragama.
4. Minimnya Pemahaman terhadap Ideologi Pluralisme
Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa Sebenarnya pentebab terjadinya agama dari Individu/pemeluk agama iu sendiri karena terkadang kelompok etnis juga termasuk kelompok agama sehingga sering terjadi konflik yang disebabkan dari individu/kelompok itu sendiri yang mengatas namakan Agama.
Manusia adalah makhluk beragama. Begitu kata para ilmuwan. Tetapi mereka mempunyai batasan- batasan tersendiri mengenai definisi term tersebut. Menurut Hendropuspito, agama adalah suatu jenis system sosial yang dibuat oleh penganut- penganutnya yang berproses pada kekuatan- kekuatan non empiris yang dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi mereka.

GURU INISIATOR

GURU INISIATOR
Oleh:
Cholifatul Munawaroh
(Mahasiswa UIN MALIKI Malang )

Pendidikan pada era sekarang ini hendaknya berorientasi pada model pendidikan yang berwawasan global, yaitu, pendidikan yang dilandaskan pada pluralitas agama, politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, etnis, ras, bahasa. Hal ini dalam scope regional, nasional, melainkan hingga global ( internasional).
Terdapat istillah guru bakal, guru jadi dan guru sejati. Guru sejati merupakan guru yang dengan seperangkat ilmunya ketika diperoleh dari meja sekolah keguruan. Guru jadi adalah guru yang mampu mengaplikasikan ilmunya dengan segala konsekuensi yang diterimanya walaupun belum profesional. Dan guru sejati adalah guru yang mampu mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan ilmu pada peserta didik dengan bekal ilmu keguruan yang profesional dan sanggup menuju pada profesionalisasi.
Dengan demikian guru dituntut tidak hanya mempunyai persyaratan secara formal yang berupa ijasah, melainkan juga kepekaan terhadap kondidi sosial, emosional, dan spiritual. Kepekaan sosial menuntut guru hendaknya mampu menjadi pioner perubahan sosial positif. Kepekaan emosional adalah guru mampu bangkit mengabdikan diri sepenuhnya pada anak bangsa. Sedangkan, kepekaan spiritual adalah guru mampu membangun kejiwaan peserta didik yang berorientasi pada penanaman moral, menyakini kebenaran ilmu pengetahuan yang disampaikan, dan menjadi contoh atau suritauladan.
Prasyarat diatas merupakan poin-poin yang harus dipersiapkan oleh sosok guru inisiator, yaitu guru yang mampu mengetahui dan memahami kondisi siswa, lingkungan permainan siswa, bakat siswa, kecendrungan siswa, kondisi orang tua siswa, mata pelajaran siswa, keberhasilan dan kegagalan siswa.
A.
Makna guru inisiator
Pada prinsipnya interaksi kelas "proses pembelajara" tidak bisa terelakkan oleh tiga hal, yaitu; guru, siswa, dan materi ajar.
1.
Sebagai inisiator guru ,hendaknya mampu memilih dan mengembangkan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Kemudian guru juga harus mengkaji strategi atau metode pengajaran dan berlatih mengembangkannya sehingga sesuai dan tepat bagi peserta didiknya.
Guru menyampaikan ilmu, siswa mendengarkan, dan materi sebagai hal yang diberikan oleh guru pada anak didik. Guru dalam menyampaikan ilmu tidak semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Artinya, guru tidak hanya sekedar menyampaikan ilmu yang berupa verbalistik-fisik, melainkan unsur psikologis hendaknya sama atau mendekati kesamaan antara guru dan siswa, dan hal ini tidak mudah untuk disatukannya.
Guru inisiator hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
a.
Keadaan siswa dari tingkat kecerdasan, kematangan berfikir dan perbedaan individu siswa.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
Guru inisiator dalam menghadapi anak didik dianjurkan untuk mampuu melaksanakan program pengajaran seperti; mengkaji prinsip-prinsip pengelolahan siswa, menciptakan sussana belajar mengajar yang baik, dan mampu menangani masalah pengajaran dan pengelolahannya untuk kenyamanan peserta didiknya.
3.
Guru adalah sumber belajar yang paling baik, jika dibandingkan dengan sumber belajar lainnya, seperti’ buku, majalah, televisi, internet, dll. Argumen riilnya adalah guru mempunyai ikatan emosional secara langsung dengan siswanya dalam bentuk kontak batiniah. Sedangkan sumber belajar lainnya hanya sekedar motivasi lahiriyah semata. Namun demikian kita tidak boleh menafikan pentingnya sumber belajar selain guru tersebut.
Materi merupakan bahan ajar yang hendaknya dipilah sesuai dengan bakat dan minat anak didik. Karena bagaiman pun memaksakan materi yang tidak disukai oleh siswa akan menjadikan proses pembelajaran tidak nyaman, bahkan yang terjadi adalah siswa tidak mendengar dan jalan yang terburuk adalah siswa ngantuk atau bolos. Fenomena seperti ini tidak sedikit yang kita saksikan dalam jalur pendidikan formal setingkat sekolah dasar dan menengah. Untuk mengatasinya, tentu melalui keprofesionalan guru agar peserta didiknya tetap semangat mengikuti pelajaran dan mencintai pelajaran tersebut.
Siswa merupaka sosok individu yang beragam tingkat intelektualitas, minat dan bakatnya. Mereka tidak mau dijadikan objek dalam pembelajran, melainkan juga harus dijadikan subjek. Tujuannya agar anak didik menjadi senang, sinpati pada guru dan tidak menjenuhkan.
Sifat bahan ajar. Yaitu ada mata pelajaran yang lebih cepat menggunakan metode ceramah, metode drill, diskusi, tanya jawab.
Kemampuan guru itu sendiri secara fisik, yaitu guru yang tidak mempunyai kekuatan fisik, sering lelah dan sakit janganlah terlalu banyak mebggunakan metode berceramah.
Media yang tersedia, semisal untuk mata pelajaran MIPA, yang sifatnya eksperimen hendaknya tersedia alat-alat yang dibutuhkannya.
Situasi kelas dan lingkungan, sebagai contoh kelas yang siswanya banyak, maka metode yang tepat adalah ceramah, dan kelas yang siswanya sedikit lebih tepat menggunakan metode diskusi.
Tujuan yang hendak dicapai.
Guru inisiator adalah guru yang selalu menjadi inspirasi anak didiknya dimanapun berada. Gaya guru inisiator ini selalu menekannkan pada siswanya memaknai segala sesuatu yang ada disekitarnya untuk menjadi yang lebih baik. Guru inisisti ini kreatif dan dinamis untuk tidak menjadikan anak didiknya tergantung pada guru. Akan tetapi juga tergantung pada diri siswa itu sendiri. Dan apabila siswa sudah menyadari untuk tergantung ada dirinya sendiri maka yang terjadi adalah kompetisi personal siswa yang objektif.
Inisistor adalah yang memulai, yang memprakarsai. Untuk mengukur kategori guru inisiator tentunya berbeda berdasarkan tempat dan situai sekolah masing-masing. Guru yang berada dalam sekolah pendalaman, pinggiran, pedesaan, pertengahan dan di perkotaan mempunyai problematika masing-masing, dan solusinya pun juga beda. Artinya, guru yang berada di wilayah pedalaman, sudah dianggap inisiator, namun belum dianggap inisator bagi guru yang ada di perkotaan.

TIADA TEMPAT UNTUK BERSEMBUNYI



Perisai Dosa Isu tentang perselingkuhan berjejal begitu banyaknya. Para pelakunya merasa enjoy sepanjang tidak ketahuan istri atau suaminya. Korupsi dan kolusi merajalela di setiap lini dan tempat kerja, koruptor pun santai saja selagi petugas audit tidak mencium bau busuknya. Jumlah uang yang dilalap tak kepalang tanggung banyaknya. ICW menyebutkan, angka korupsi di tingkat DPRD masing-masing bernilai milyaran, tidak ada yang 'hanya jutaan'. Kumpul kebo dan perzinaan terjadi di mana-mana, terus menjadi rutinitas, selagi keluarga, orang tua, dan masyarakat tidak mendeteksi tindakan kotornya. Padahal, bisa saja mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak akan mampu bersembunyi dari Allah.
"Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka." (An-Nisaa’: 108).
Maksiat terjadi karena adanya kemauan atau terbukanya peluang melakukannya. Namun, keduanya dapat dicegah secara sekaligus dengan muraqabatullah, merasa diawasi oleh Allah. Mengapa demikian? Karena, muraqabatullah menjadikan seseorang sadar bahwa setiap gerak-gerik dan kerlingan matanya selalu diawasi oleh Zat yang akan memberikan sangsi kepadanya ketika berdosa. Tak ada tempat dan kesempatan yang memungkinkan baginya berbuat dosa tanpa sepengetahuan-Nya. Otomatis kendurlah kemauannya untuk berbuat dosa, meskipun tidak ada orang lain bersamanya, sebab Allah mengawasinya.
Tidak akan terlintas di benak pencuri untuk mengganyang mobil patroli yang diparkir di depan kantor polisi. Karena, ia sadar bahwa aksinya akan dengan mudah diketahui dan jeruji besi siap menantinya.
Jika demikian, sudah selayaknya hamba yang cerdas tidak coba-coba menjamah wilayah dosa yang dilarang sang Pencipta. Karena, Allah takkan sedikit pun terlena dalam mengawasinya, sedangkan hukuman-Nya tidak hanya berupa jeruji besi, tetapi siksa yang tiada tara beratnya. Maka, merasakan pengawasan Allah adalah perisai utama yang menghalangi seseorang untuk berbuat dosa.
Tidak Ada Tempat untuk Bersembunyi
M
Kesempurnaan muraqabatullah diraih manakala seseorang juga menyadari bahwa setiap gerak, napas dan detik perbuatannya direkam dalam catatan malaikat. Kelak catatan itu akan diperlihatkan kepadanya. Terbuktilah bahwa tidak ada yang terlewat dari perbuatannya, semua tercatat detail di dalamnya. Tidakkah kita malu jika catatan perbuatan kita dibuka pada hari Kiamat, sementara di sana terdapat rekaman dosa yang kita kerjakan pada saat bersembunyi?
Ketika Ramai dan Sendirian Muraqabatullah berdampak sangat baik terhadap amal seorang hamba. Ia membuat orang tidak hanya semangat berbuat baik pada saat rame, namun loyo pada saat sendiri, atau jauh dari maksiat pada saat rame, namun akrab pada saat sendiri. Sebab, dalam hati seseorang telah tumbuh kesadaran bahwa Zat yang mengawasinya selalu memantau dirinya pada saat ia berada di tengah banyak orang maupun sendirian: "Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka lakukan dengan terang-terangan?" (Al-Baqarah: 77).
Dia juga sadar bahwa malaikat yang mencatatnya tidak akan pernah pula bosan untuk menyertai dan mencatat perbuatannya: "(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri." (Qaaf: 17). Catatan yang terdapat dalam kitab itu pun detail, tidak ada sedikit pun yang tercecer, hingga orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan mereka akan berkata: "Aduhai, celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya." (Al-Kahfi: 49).
Muraqabatullah menyebabkan seseorang beramal ketika sendirian sama bagusnya dengan apa yang dia lakukan ketika bersama banyak orang. Alangkah bagusnya seorang muslim tatkala menyendiri, lalu dia merasakan bahwa malaikat tidak akan berpisah darinya, diutus untuk menulis kebaikannya. Maka, dia berkata kepada malaikat, "Tulislah (kebaikanku wahai malaikat), semoga Allah merahmati Anda," sehingga dia memenuhi lembaran kitabnya dengan kebaikan dan apa-apa yang bisa memperberat timbangannya. "Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (di mukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya, ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh." (Ali Imran: 30).

Untuk itu, para salaf tidak membedakan amal antara yang dahir dan yang batin. Amalan tersembunyi mereka tidak menyelisihi apa yang mereka kerjakan secara terang-terangan, seperti Hasan al-Bashri yang disifatkan seorang tetangga sekaligus muridnya ‘amalan beliau pada saat sendiri sama dengan amal beliau ketika di tengah orang banyak.’ Sebagian ada yang taqarrub mereka kepada Allah tatkala sendirian lebih banyak porsinya dari pada ketika terang-terangan karena khawatir timbul riya dan sum’ah. Seperti Ali bin Husain bin Ali, setiap kali kegelapan telah merayap, beliau mengusung sekarung gandum di punggungnya untuk diberikan kepada fakir miskin di Madinah, beliau mengetuk pintu, meletakkan gandum tersebut lalu pergi tanpa diketahui oleh orang yang beruntung mendapatkan bantuannya.
Yang Berdosa Sambil Tertawa Sebagian orang yang hatinya sakit, bahkan mati, mengira bahwa Allah tidak melihat mereka tatkala bermaksiat atau lengah dari apa yang mereka kerjakan, sehingga mereka berdosa dengan tertawa. Apalagi jika hukuman atas dosanya tidak segera nampak di depan mata. Para pezina yang ‘aman’ dari penyakit kelamin, para pembunuh kaum muslimin, para penjahat dan pendosa, jangan disangka Allah membiarkan mereka. Allah tidak membiarkan para pendurhaka pendahulu mereka seperti kaum Luth, kaum Tsamud, kaum ‘Ad, maupun Fir’aun. "Karena itu, Rabmu menimpakan kepada mereka cemeti azab, sesungguhnya Rabmu benar-benar mengawasi." (Al-Fajr: 14).
Sumber: www.ar-risalah.com
uraqabah juga menumbuhkan rasa malu untuk berbuat dosa kepada Allah. Manusia yang bermuraqabah menyadari bahwa Allah yang memberikan segala nikmat kepadanya, juga memantau setiap gerak-geriknya. Tidak ada tempat bersembunyi dari-Nya agar dia bebas berbuat dosa. Malaikat yang menjaga di setiap bumi yang dia pijak akan menjadi saksi atas segala yang dilakukannya. Maka, bagaimana dia akan durhaka kepada-Nya di hadapan pengawasan-Nya. Yang dia lakukan bahkan sebaliknya, dia ingin agar Zat yang memberikan nikmat kepadanya melihat dirinya selalu dalam ketaatan kepada-Nya, sehingga Dia akan merasa rida. Untuk itulah Ibnu Atha’ berkata: "Sebaik-baik ketaatan adalah muraqabatullah, merasa diawasi oleh Allah di setiap waktu."
"(Ihsan adalah) hendaknya engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika Engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia melihat-Mu." (HR Bukhari).

Sahabat agung, sebaik-baik penafsir Alquran, Abdullah bin Abbas r.a., bercerita kepada para muridnya. "Ada seorang laki-laki pada zaman sebelum kalian, dia beribadah kepada Allah selama 80 tahun, kemudian dia terpeleset kepada suatu dosa, lalu dia pun takut atas dirinya karena dosa tersebut. Kemudian dia mendatangi hutan dan berkata: 'Wahai hutan yang banyak bebatuannya, yang lebat pepohonannya, yang banyak hewan-hewannya, adakah engkau memiliki tempat bersembunyi bagiku dari Rabku?' Dengan ijin Allah hutan menjawab: 'Wahai manusia, demi Allah, tiada satu pun rumput maupun pohon dalam wilayahku, melainkan ada seorang malaikat yang diutus di sana, maka bagaimana aku hendak menyembunyikanmu dari Allah?' Laki-laki itu pun mendatangi laut dan berkata: 'Wahai laut yang melimpah airnya, yang banyak ikan-ikannya, adakah engkau memiliki tempat untuk menyembunyikan diriku dari Rabku?' Maka laut pun menjawab: 'Wahai manusia, demi Allah tiada satu butir pasir pun atau binatang air pun kecuali disertai malaikat yang diutus, maka bagaimana aku hendak menyembunyikan dirimu dari Allah?' Laki-laki itu pun mendatangi gunung dan berkata: 'Wahai gunung yang tinggi menjulang langit, yang banyak gua-guanya, adakah engkau memiliki tempat untuk menyembunyikan diriku dari Rabku Tabaraka wa Taala?' Gunung menjawab: 'Demi Allah, tiada satu batu atau gua pun yang ada di wiliayahku kecuali ada malaikat yang diutus, bagaimana mungkin aku menyembunyikanmu'?" (Haa Kadza Tahaddatsa as-Salaf, 40).

KREATIF DAN INOVATIF DALAM BERWIRAUSAHA


Menjadi seorang pengusaha sukses tidak harus diawali dengan modal besar, menempati Showroom/outlet di mal atau dengan ditunjang oleh peralatan yang mahal dan canggih. Ternyata banyak usaha yang bisa dilakukan dirumahan, oleh siapa saja, terutama untuk usaha sambilan bagi ibu-ibu rumah tangga dengan memanfaatkan waktu luang setelah pekerjaan rumah utama beres/selesai. Resepnya, harus memiliki ide yang kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk-produk yang unik, beda, memiliki nilai lebih, mudah dilakukan, mudah dan murah untuk memperoleh bahan baku, harga yang terjangkau, dapat diterima pasar baik pasar lokal maupun pasar internasional. Produk-produk home industry, seperti handuk karakter, boneka busana adat, tutup gelas bahan satin, terbukti dapat menarik minat pasar. Selain produk-produk yang disebut diatas, masih banyak produk-produk kreatif dan inovatif.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif.
Dalam bukunya Thomas W Zimmerer Dkk menjelaskan bahwa Kreatifitas (creativity) adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang sedangkan Inovasi (Innovation) adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Ted Levitt dari Hardvard mengemukakan bahwa kreatifitas adalah memikirkan hal-hal baru dan inovasi adalah mengerjakan hal-hal baru.
Menurut Suryana dalam bukunya yang berjudul kewirausahaan menjelaskan bahwa inovasi adalah kreatifitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumberdaya yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi, kita memerlukan kecerdasan kreatif. Caranya adalah dengan berlatih untuk senantiasa menurunkan gelombang otak sedemikian sehingga kita dapat menggali sumber kreatifitas dan intuisi bisnis.
Jadi, dari penjelasan di atas Kreatif adalah Menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain dan Menghubungkan ide-ide/hal-hal yang tadinya tidak berhubungan sedangkan Inovatif Menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada atau Pembaruan/menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda.
Inovatif atau Kreatif:
Wirausahawan dapat memadukan pikiran kreatif dan imajinatif dengan kemampuan proses yang logis dan sistematis. Perpaduan ini merupakan kunci keberhasilan. Lebih dari itu, wirusahawan yang potensial selalu mencati kesempatan yang unik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dengan menerapkan aturan itu seorang wirausahawan menganalisis suatu persoalan dari setiap sudut kemungkinan: Apakah persoalannya? Siapa yang terkena dampaknya? Berapa biaya yang diperlukan? Dapatkah persoalan ini dipecahkan? Apakah pasar akan membayar solusinya? Inilah jenis analisis yang membaurkan pemikiran kreatif dan analisis yang sitematis.
Adapun fungsi Kreatifitas dalam proses inovatif merupakan hal yang penting. Kreatifitas adalah pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektifitas dan efisiensi pada suatu system. Ada dua aspek penting pada kreatifitas: proses dan manusia. Proses yang berorientasi tujuan, yang didesain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menentukan solusi. Proses tetap sama namun pendekatan yang digunakan dapat bervariasi. Misalnya, pada suatu problem mereka mengadaptasikan suatu solusi tetapi pada kesempatan yang berbeda mereka menerapkan solusi inovatif.
Ø
Ø
Dapat dipelajari, misalnya setiap perusahaan memiliki strategi untuk menarik konsumen dengan berbagai cara, antara lain bila konsumen membeli dua buah produk akan mendapat satu produk tambahan, member diskon (bila membeli dalam jumlah banyak maupun diskon harga bila membeli dengan cara tunai), menurunkan harga produk/jasa, gratis bagi pembeli perdana sampai pembeli kelima, atau pembeli mendapat potongan 50 persen dan lain sebagainya.
Ada yang bilang bahwa inovatif merupakan bakat, misalnya pada seniman yang menghasilkan karya seni tertentu, hal ini sulit untuk dipelajari atau diajarkan. Pada goresan kuas yang keberapakah, lukisannya bisa bagus atau sudah bisa dinikmati oleh para penikmat seni/lukisan.

BEM FT UIN MALIKI Malang Jalin Ukhuwah Lintas Kampus

Sabtu, 11 desember 2010, 45 Mahasiswa STAIN kediri berkunjung di UIN Maliki Malang. Kedatangan para DEMA ( Dewan Mahasiswa) kediri ini disambut dengan tangan terbuka oleh para pengurus BEM FT ( Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah) dan juga pengurus HMJ PAI. Tepat pukul 11 siang para tamu tiba di gerbang kampus UIN Maliki Malang. Mereka langsung dipersilahkan menuju mikroteaching, yang telah disiapkan sejak pukul 9 dini hari.
Wahid murni, selaku pembantu dekan II memberikan sambutan hangat kepada para tamu. Acara dilanjutkan sharing bersama, yang langsung dihandle oleh presiden BEM FT, (khairul Fauzi), fauzi membukanya dengan memberikan selayang pandang mengenai BEM FT , dan memberikan penjelasan mengenai berbagai macam program kerja yang telah terlaksana. Salah satu kegiatannya yang baru saja terlaksana yaitu tarbiyah free express, dimana terdapat rangkaian acara yang begitu banyak dirangkum dalam satu pekan. Mulai dari acara bazar buku dan lomba-lomba tanggal 29 november sampai 5 desember, bedah buku tanggl 3 desember, seminar nasional tanggal 4 desember, temu BEM Tarbiyah sejatim tanggal 4 desember, dan khotmil qur’an bil ghoib tanggal 5 desember. Nashir ketua HMJ PAI menambahi dengan menunjukkan berbagai program kerja yang telah berhasil dilaksanakan pada masa jabatannya. Lepas 30 menit perwakilan STAIN kediri ( ketua DEMA jurusan tarbiyah Ahsin, dan ketua DEMA prodi PAI Saiful Anam, memaparkan berbagai kegiatan yang berlangsung di STAIN kediri, salah satunya adalah safari ramadhan, program delegasi dari pengurus untuk mengisi kuliah agama di lingkungan sekitar kampus.
Pembahasan mengenai program kerja dari masing perwakilan kampus ini semakin menghangat dengan antusias para tamu yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan mengenai hambatan maupun permasalahan yang dihadapi para pejabat BEM FT maupun HMJ PAI selama masa khidmah. Fauzi menanggapinya dengan nada bijak, fauzi menyatakan bahwasannya kultur dapat mempengaruhi kegiatan berorganisasi mahasiswa. Dimana para pengurus di BEM FT mayoritas dipegang oleh mahasiswa semester 5 ke atas, sedangkan mereka pada semester ini banyak sekali kegiatan akademik wajib yang harus dipenuhi salah satunya PKLI yang wajib dilakukan oleh mereka yang semester 6 ke atas, hal ini yang menjadikan program-program organisasi( BEM FT) kurang bisa terlaksana secara maksimal. Berbeda lagi dengan pemaparan nashir, yang mempunyai jargon " Kami Bisa Karena Kami Mempunyai Potensi" memaparkan pengurus HMJ PAI sekarang harus bisa menjadi lebih baik dari yang kemarin. Dia memberikan pujian pada pengurusan kemarin, karena mampu merintis dan mengubah semuanya menjadi baik seperti saat ini, namun nashir menambahkan dia tidak akan pernah puas dengan hasil itu, dia harus bisa membawa HMJ PAI ini jauh lebih baik lagi, dan yakin bisa karena yakin ada kemampuan atau potensi yang mereka miliki untuk bisa lebih berhasil.
Diakhir acara ketua DEMA mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pengurus BEM FT maupun HMJ PAI atas sambutannya, juga atas ilmu baru yang diberikan oleh pengurus semuanya, dan mengharapkan pertemuan ini dapat menjalin ukhuwah antara STAIN kediri dengan UIN MALIKI Malang. Harapannya semoga STAIN Kediri nanti bisa menjadi seperti UIN MALIKI Malang.

"DAILY LEARNING"

Pada tanggal 27 Oktober 2010 mahasiswa jurusan PAI semester 7 melaksanakan kunjungan ke Radar Malang yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang kejurnalistikan. Meskipun Radar Malang merupakan cabang dari jawa pos Surabaya, di Radar Malang mempunyai selera sendiri dalam penyajian berita.
Banyak pengetahuan yang diperoleh disana, dalam pembuatan berita tidaklah mudah karena harus melewati proses yang panjang, terdapat beberapa proses yang harus dikerjakan dalam pembuatan berita, pada proses pencarian berita ini para wartawan bertugas untuk mencari berita, setiap wartawan bertugas mencari berita minimal empat berita sesuai dengan tugas/bidang yang ditentukan kemudian mereka menyusun berita tersebut dalam sebuah tulisan/karangan, berita-berita itu disetorkan dan diedit dirapatkan bersama dengan para petugas lainnya kemudian di layout.
Dalam layout, berita dipilih dan dipilah perhalaman kemudian dipilah dan dipilih lagi mana yang akan dijadikan berita halaman pertama atau biasa disebut dengan istilah HL (head Line). Adapun beberapa pengurus Radar Malang yang mempunyai tugas dan tanggungjawab sesuai dengan jabatannya diantaranya:
Pimpinan redaksi
Pimpinan redaksi ini bertanggung jawab penuh atas semua penyajian berita dan penerbitan Koran.
Wartawan
Wartawan bertugas mencari berita, dari pagi hingga sore jam empat mereka memburu berita, ada bagian yang mencari berita tentang Kriminal, ada yang mencari berita tentang Olahraga, ada yang mencari berita tentang politik, pendidikan, dll.
Setiap wartawan memiliki kode etik diantaranya:
1. Wajib melindungi narasumber yang tidak mau diketahui nama atau identitasnya oleh publik.
2. Wajib menerima hak tolak
3. Wajib melindungi anak-anak dibawah umur (18 tahun - ke bawah)
4. Tidak boleh menulis dengan tidak berimbang
5. Wartawan tidak boleh plagiat berita.
Layout
Pada Bagian layout ini bertugas menyeleksi tampilan berita dalam Koran mana yang bisa dijadikan berita di halam pertama dan selanjutnya.
Proses Layout:
Dari Wawancara yang diperoleh dari wartawan kemudian dibuat berita sementara, kemudian diedit menjadi berita jadi, setelah selesai pengeditan kemudian hasil berita diberikan ke Layuot di layout diseleksi lagi..
Desain Grafis
Pada Bagian Desain Grafis ini petugasnya bertugas mendesain gambar-gambar dan foto yang akan disajikan.

Tarbiyah UIN MALIKI Malang Punya Potensi

Tarbiyah Free Expression (TFE), itulah nama kegiatan yang dilaksanakan BEM FT UIN MALIKI Malang. Fauzi selaku presiden BEM FT sangat bangga sekali dengan adanya kegiatan ini, dengan acara ini menunjukkan bahwa tarbiyah mempuanyai kemampuan lebih untuk berkarya. Acara ini dikemas sedemikian rupa dan semenarik mungkin, agar para mahasiswa UIN MALIKI Malang khususnya mahasiswa tarbiyah ikut berpartisipasi meramaikan acara. Acara TFE terdiri 6 agenda acara terdiri dari: pertama, Bazar Buku dan Lomba-lomba, Kedua Piala Dekan dengan rangkaian lomba bulu tangkis, futsal, dan volly Ball, dengan peserta seluruh mahasiswa tarbiyah. Ketiga, Bedah Buku dengan tema " Teologi Politik Mengkontruksi Agama Anti Teror". Keempat, Pertemuan BEM Fakultas Kependidikan se-Jawa Timur, dan Kelima, Khotmil Qur’an.
Opening dilaksanakan pada hari rabu, 1 desember 2010 bersamaan dengan pembukaan bazar buku, salah satu rangaian acara TFE. TFE berlangsung selama 5 hari,mulai tanggal 1 hingga 5 desember, dengan rangkaian acara mulai tanggal 1-4 bazar buku dan lomba-lomba, lomba yang diadakan antara lain: baca puisi dilaksanakan tanggal 1 desember, kaligrafi bebas dilaksanakan tanggal 2, tartil dilaksanakan tanggal 3, dan mewarnai dilaksanakan tanggal 4.
Disusul acara piala dekan yang dilaksanakan tanggal 1-5 dengan peserta lomba mahasiswa tarbiyah semester 1-5. Kemudian pada taggal 3 bedah buku dengan tema " Teologi Politik Mengkontruksi Agama Anti Teror". Tanggal 4 seminar nasional bersamaan dengan perteuan BEM Fakultas Kependidikan se-jawa timur. Dan terakhir acara khotmil qur’an yang dilaksanakan tanggal 5.
Acara seperti ini baru pertama kalinya digagas oleh teman-teman pengurus BEM FT, sungguh acara yang sangat inspiratif sekali. Jika mengaca pada tahun-tahun sebelumnya jauh lebih baik sekarang. Kerja keras para pengurus BEM FT, terutama Presiden BEM FT tetbayar dengan suksesnya acara ini. Harapannya ke depan Fakultas Tarbiyah bisa menjadi lebih baik lagi, dan lebih produktif lagi. Tarbiyah Free Expression adalah langkah awal menggagas Fakultas ini meraih prestasi yang lebih baik lagi.
1. Bazar Buku dan lomba-lomba
Pria berbadan kecil ini terlihat sibuk sekali dengan buku-buku yang menumpuk dipanggung yang telah disediakan sehari sebelum pembukaan bazar TFE ( Tarbiyah Free Expression), Sofi begitulah teman-temannya memanggil. Sebagai penanggung jawab dari kegiatan bazar buku dan lomba anak-anak di acara TFE ini, Sofi harus bekerja ekstra dengan partnernya.
Buku-buku dari berbagai media cetak telah dijajar di rak-rak sesuai dengan percetakan, tak ketinggalan satu rak percetakan UIN Malang Press yang cukup lebar memadati ruang bazar buku ini. Buku-buku yang diterbitkan UIN Press merupakan buku-buku dari hasil pemikiran para Dosen yang setia mencurahkan tenaga dan pemikirannya untuk kemajuan kampus ini. Karya-karya yang dihasilkan menunjukkan bahwa Dosen-Dosen yang terdapat di UIN MALIKI Malang cukup produktif.
Disela-sela kegiatannya menjaga stand bazar, tim bazar buku dan lomba-lomba harus membagi tenaganya dengan pendaftaran lomba-lomba tersebut. Pendaftaran lomba yang paling banyak diminati adalah lomba tartil dan mewarnai.menginjak hari perlombaan sudah terkumpul 30 perserta lomba dari berbagai sekolah. 20 peserta tartil dan 10 peserta mewarnai.
Meski hujan sempat turut mewarnai kegiatan bazar buku dan lomba-lomba, tidak menyurutkan semangat para panitia terutama tim bazar buku. Mereka tetap optimis meski terlihat letih karena harus bolak-balik memasukkan buku-buku ke kardus untuk melindungi dari hujan yang cukup deras. Senyum rekah masih terlintas diwajah mereka.
Jumat siang perlombaan tartil terlihat cukup sukses, meski sempat acara molor karena juri yang tidak bisa hadir tepat waktu. Peserta lomba sangat antusias sekali mengikuti lomba, peserta lomba banyak didominasi dari sekolah wahid hasyim malang, mereka berpakaian warna coklat. Acara dilaksanakan di depan gedung spot senter (SC).
Ustadz Imamul Muttaqin dan misbahuddin, mahasiswa tarbiyah sebagai dewan juri pada perlombaan tartil ini mengaku sangat senang sekali dengan adanya acara lomba ini, dengan acara seperti ini dapat menumbuhkan rasa kecintaanya kepada Al-Qur’an, yang mana Al-qur’an merupakan kitab suci Islam yang harus senantiasa dijaga.
Selama perlombaan peserta lomba serius memperhatikan peserta lain yang mendapatkan giliraan maju membaca surat Luqman.
Sebagian ada yang berkonsentrasi melancarakan bacaannya. Selepas perlombaan, Nita selaku penanggung-jawab lomba, merekap penilaian dari dewan juri. Pemenang pertama diraih oleh ananda Hikmatul Uyun dari MTs jalan Bandung, dan disusul pemenang kedua diraih oleh Ayu Nada Nadia dari MTs. Wahid Hasyim.
Lepas dari perlombaan tartil, lomba mewarnai menyusul di hari sabtu, tidak kalah meriahnya dengan perlombaan tartil meski yang hadir hanya 10 peserta, peserta lomba ada yang berasal dari instansi non Formal ( TPQ Nurul Iman). Meski hujan mendampingi selama perlombaan, peserta lomba tetap serius mengerjakan lembar gambar yang diberikan panitia. Ini terlihat dari salah satu bocah berpakaian putih tampak serius menyelesaikan mewarnai gambar yang bertema pahlawan tersebut. Tujuan perlombaan ini diadakan adalah untuk mengasah seni bagi anak-anak sejak kecil. Di awali dari hal-hal kecil seperti mewarnai, nanti bisa merambah pada penggalian potensi pada diri anak. Pemenang lomba mewarnai Bem UIN MALIKI Malang diraih oleh Ananda Aulia Azzahra, dan Rifania rizhaldi.
2. Pertemuan BEM
Salah satu agenda besar BEM FT adalah pertemuan BEM Fakultas Kependidikan Se-Jawa Timur. Acara dilaksanakan di gedung mickro teaching. Para undangan telah hadir bersamaan dengan acara seminar, acara pertemuan BEM sendiri dimulai pukul 2 siang, setelah seminar usai.
Sambil menunggu acara inti dari pertemuan BEM ini, sebagian undangan ada yang berjalan-jalan keliling kampus bersama panitia. Mereka melihat gedung perkulihan tarbiyah maupun saintek. Berbagai pertanyaan terlontar dari para undangan, mereka ingin mengetahui fasilitas yang tersedia di kampus UIN MALIKI Malang. Rina salah satu panitia TFE dengan senang hati melayani para tamu yang berantusias ingin mengetahui keadaan kampus ini. " Cukup luas dan bagus kampun ini", ungkap salah satu undangan. Karena acara akan segera dimulai, para undangan bergegas diajak untuk kembali ke gedung microteaching.
Acara ini ditergetkan tidak hanya sekedar mengenal, atau sekedar ta’aruf saja dengan para perwakilan pengurus BEM Fakultas Kependidikan diseluruh Jatim, terdapat target yang paling urgen yaitu dengan adanya pertemuan ini agar nantinya terbentuk jaringan atau perkumpulan antar pengurus BEM F disetiap kampus. Sehingga mudah nantinya untuk menjalin komunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai kampus. Harapan yang cukup kontributif sekali dalam pengembangan keorganisasian BEM F.
3. Khotmil Qur’an
Acara terakhir TFE adalah khotmil Qur’an yang dilaksanakan hari sabtu di Masjid Ulul Albab. Setiap acara tidak lepas dari kendala atau hamabatan-hambatan yang merintangi perjalanan. Begitu pula yang dirasakan tim khotmil ini. Sebagai acara terakhir, harapan besarnya adalah acara ini dapat berjalan sesuai dengan agenda, namun pada pelaksanaan banyak sekali kendala yang dihadapi. Lukman hakim selaku penanggung-jawab acara ini mengungkapkan, tak mudah mengumpulkan orang-orang untuk ikut pada acara seperti ini, berbeda sekali dengan mengajak orang untuk mengikuti atau nimbrung di acara konser dan sejenisnya.
Acara dimulai pukul 8 pagi, keluar dari agenda awal yang direncanakan dilaksanakan pukul 7. Keterlambatan ini dikarenakan para undangan tahfidz banyak yang berhalangan hadir, karena bertepatan mereka mendapat undangan khotmil juga di batu. Khotmil ini lebih diprioritaskan pada teman-taman tarbiyah yang mempunyai hafalan, namun juga diperuntukkan bagi teman-teman lain yang ingin mengikuti khotmil, baik yang tidak mempaunyai hafalan maupun teman-teman yang dari fakultas lainnya. Bagi teman-teman yang mempunyai hafalan, mereka membaca al-Qur’an bil ghoib, sedangkan bagi yang tidak mempunyai hafalan, cukup dengan menyimak para tahfidz.
Acara dibuka oleh muttaqin, salah satu mahasiswa tarbiyah. Dia juga sebagai pengurus HTQ kampus UIN MALIKI Malang. Meski yang hadir kurang memuaskan pihak panitia, acara bisa berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan.
Khotmil selesai jam 12 tepat, acara dilanjutkan sholat berjamaah. Seusai sholat dilanjutkan dengan sarasehan dengan pejabat BEM FT. Presiden BEM FT memberikan sedikit sambutan kepada para undangan, serta berterima kasih atas kehadiran undangan untuk berpartisipasi mensukseskan acara. Presiden BEM FT juga menambahkan bahwa acara khotmil ini merupakan acara akhir dari serangkaian acara TFE yang diselenggarakan selama 5 hari. Acara ini sebagai penutup dari beberapa rangakaian acara sebelumnya. Harapannya dengan acara keagamaan seperti ini, serangkaian acara TFE dapat memberikan manfaat bagi semua mahasiswa dan bisa memberikan kontribusi penambahan ilmu pengetahuan bagi seluruh mahasiswa, terutama mahasiswa tarbiyah.
Oleh
Cholifatul Munawaroh
(Mahasiswa UIN MALIKI Malang)

LINTAS AGAMA


Jum’at, 24 desember 2010 Padepokan Dammadipa Arama salah satu Vihara yang terdapat di BATU Malang ramai dikunjungi segerombolan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN MALIKI Malang, mereka bukan mau berdemo melainkan ingin mengetahui tentang Ajaran, kitab suci, sejarah dan persepsi para Bikhu/Samanera mengenai fenomena-fenomena Konflik antar umat beragama.
Mahasiswa disambut baik oleh para Bikhu/Samanera, mereka diajak berkeliling Vihara serta diperkenankan untuk bertanya-tanya dan berfoto, Mahasiswa berkeliling secara berkelompok dan setiap kelompok didampingi oleh satu samanera, samanera merupakan julukan bagi para mahasiswa STAB (Sekolah Tinggi Agama Budha) yang tinggal di padepokan atau biasa kita sebut dengan asrama.
Selain itu juga, para mahasiswa berkumpul bersama di Aula dan shering bersama dengan beberapa orang Budhis, mereka membahas tentang kesamaan dari agama budha dengan agama-agama lain, salah satu Banthe disana menjelaskan bahwa Semua Agama intinya sama, yaitu sama-sama mengajarkan kebaikan.
Tanggapan samanera tentang konflik agama yang sering terjadi di berbagai negara sebenarnya muncul dari adanya kesalah pahaman dan salah tafsir. Akan tetapi pada inti akan sama, yaitu sama-sama menjadi orang yang baik. Solusi untuk memecahkan semua konflik yang ada yaitu dengan membangun kerukunan antar umat beragama melalui toleransi dan saling menghormati. Para samanera boleh berteman dengan orang lain atau orang yang beragama lain akan tetapi harus tetap masih dalam hal-hal yang positif saja. Kehidupan mereka dilingkungan masyarakat tetap bersosialisasi seperti biasa dan tetap menjaga kerukunan dan tetap baik dengan masyarakat sekitar, tanpa membeda-bedakan. Antara yang satu dengan yang lainnya.
Hal ini membuktikan bahwa kita sebagai umat beragama harus menghargai Pluralisme, keragaman dari berbagai agama dan ajaran, dengan saling menghargai dan menghormati umat beragama lain dalam hal ibadah dan saling toleransi dalam hal sosial masyarakat, karena manusia merupakan makhluk sosial.

100 KENYATAAN

Saya tinggal di Jln Simpang Gajayana no.71
Di depan kos saya terdapat sawah.
Di dekat kos saya ada perempatan.
Di tengah sawah ada gubuk.
Di jalan simpang gajayana ada jalan yang rusak.
Pada tanggal 11 oktober 2010 Saya bertemu dengan kakak senior saya yang sekarang mengajar PKPBA di depan gedung A.
Pada tanggal 11 oktober 2010 ada mobil truk pengangkut tebu berhenti dipinggir jalan.
8. Banyak kendaraan berlalu-lalang melewati jalan raya.
Banyak motor lewat jalan raya.
 Banyak mobil lewat jalan raya.
Angkutan umum menaikkan penumpang.
Banyak mahasiswa yang pulang dari kampus dengan berjalan kaki.
Terdapat pengendara sepeda motor yang berboncengan
Terdapat pengendara motor laki-laki
Terdapat pengendara motor perempuan
Terdapat orang yang berhenti di pinggir jalan untuk membeli es degan.
Pada Tanggal 11 Oktober 2010, jam 3 sore UKM Pramuka mengadakan koordinasi Koordinasi.
Banyak mahasiswa yang berangkat ke kampus dengan berjalan kaki
Banyak motor yang diparkir di bawah pohon halaman gedung B.
Terdapat mahasiswa yang telat datang ke kelas.
Terdapat angkutan umum/len yang menurunkan penumpang.
Pada tanggal 12 Oktober 2010 banyak mahasiswa yang mengikuti interview PRAMUKA.
Dijalan raya terdapat bapak-bapak yang membonceng anak kecil.
Mahasiswa berangkat ke kampus dengan mengendarai motor.
Terdapat Mahasiswa yang sedang belajar PKPBA di halaman depan gedung pasca sarjana.
Terdapat Mahasiswa laki-laki yang sedang bermain bola di lapangan.
Pada sore hari tanggal 12 oktober 2010 Anggota MENWA latihan di depan SC.
Petani panen padi di sawah di jalan simpang gajayana.
29. Di perempatan dekat jalan simpang gajayana macet, karena dari beberapa arah terdapat mobil yang mau belok.
Di belakang kampus terdapat kos-kosan putra.
Di pinggir jalan belakang kampus terdapat warung yang berjualan nasi pecel.
Disamping warung nasi pecel terdapat warung yang berjualan empek-empek.
Banyak mahasiswa duduk-duduk di depan kelas
Beberapa mobil diparkir di depan gedung Pasca Sarjana.
Banyak orang shalat di masjid Tarbiyah
Di dekat masjid tarbiyah terdapat Tower.
Di samping tower terdapat pos satpam
Di dekat gerbang belakang kampus UIN terdapat Securiti/satpam yang berjaga
 Para pengendara yang mau keluar kampus UIN harus menunjukkan STNK pada satpam.
Para pengendara yang masuk kampus UIN, diberi kartu catatan kecil.
Hari minggu pagi banyak orang yang jalan-jalan di jalan raya belakang kampus.
Di pinggir jalan raya belakang kampus, terdapat sungai kecil
Di sungai terdapat banyak sampah.
Di dekat sawah terdapat sungai kecil
 Di sungai terdapat air yang mengalir
Di Jln. Sunan kalijaga no.27 B terdapat Cofe net.
Di Samping Cofe net terdapat ruko tempat Bermain PS
Terdapat Play Group di jalan Sunan Kalijaga Dalam no.9
Pada Hari minggu banyak mahasiswa yang berolahraga di Lapangan Depan SC
 Di pinggir jalan belakang kampus teeerdapat orang yang berjualan buah.
Di depan tempat siaran radio Simfoni FM banyak motor yang diparkir.
Di depan Fakultas Saintek terdapat kotak amal.
Banyak Mahasiswa yang shalat berjama’ah di Masjid Tarbiyah.
Pada Tanggal 15 Oktober 2010 terdapat Orasi Satpam di depan SC.
Orasi satpam tersebut seolah-olah terjadi kebakaran.
Di pintu depan SC terdapat satpam yang sedang berjaga.
 Di lorong gedung B terdapat organisasi yang sedang membuka stand.
Mahasiswi UIN Maulanan Malik Ibrahim Malang berjilbab.
Ada mahasiswa yang menyebrang jalan.
Pada Sore hari banyak mahasiswa & mahasiswi UIN berangkat PKPBA
Ada mahasiswa yang belajar PKPBA di halaman samping perpus.
Ada mahasiswa yang belajar PKPBA di halaman samping gedung fakultas Tarbiyah.
Pada Jum’at siang, banyak karyawan, dosen serta staf UIN yang berangkat ke Masjid Tarbiyah.
Banyak Mahasiswa dan Staf UIN yang shalat jum’at berjama’ah di masjid Tarbiyah.
Di depan gedung siaran Radio Simfoni FM terdapat pohon keres.
Di jalan joyosuko timur terdapat pembangunan perumahan.
Banyak pekerja yang bekerja di pembanguan perumahan.
Terdapat tanaman pohon di sekitar gedung fakultas Saintek.
 Di belakang perpus terdapat gedung Fakultas saintek.
Banyak mobil dan motor yang di parkir di bawah gedung Perpustakaan.
Di bawah gedung perpustakaan terdapat KOPMA (Koprasi mahasiswa)
Banyak mahasiswa yang membeli sesuatu di KOPMA.
Banyak mahasiswi berangkat ke kampus membawa tas.
Mahasiswa dan mahasiswi memakai sepatu.
Di belakang kampus terdapat warung/kedai Pujasera.
 Di pujasera berjualan beraneka makanan.
Di samping pujasera terdapat sawah.
 Di jalan Sunan kalijaga juga terdapat penjual es degan di pinggir jalan.
 Banyak pengendara yang berhenti di pinggir jalan untuk membeli es degan.
Ada beberapa sepeda mini yang di parker di samping motor.
 Ada mahasiswa yang berangkat ke kampus dengan memakai sepeda mini.
Ada mahasiswa yang berangkat ke kampus memakai motor dan berboncengan dengan temannya.
Ada mahasiswa yang naik motor berboncengan dengan pacarnya.
Di samping masjid tarbiyah ada gedung UIN press.
Di belakang gedung B terdapat gedung fakultas Tarbiyah.